Teknisi jaringan berkemampuan terbaik tidak hanya mampu mengoptimasi dan merawat perangkat, tapi juga mendesain dan merencanakan arsitektur jaringan, seperti disampaikan Sander Dales, Wakil Presiden Layanan Pelanggan Juniper Asia Pasifik. Untuk itu, Juniper memberikan sertifikasi kepada 11 teknisi jaringan Indonesia yang telah lulus tes dan saringan ketat JNICE.
“JNICE merupakan empat tingkatan kualifikasi yang paling berat dari Juniper. Hanya 15 persen dari mereka yang memiliki kualifikasi tingkat satu dan dua yang berhasil mendapatkan JNICE,” tambah Dales. Jadi bisa dibilang, JNICE merupakan penghargan tertingi bagi para teknisi jaringan terutama mereka yang giat berkecimpung dengan perangkat Juniper dan sistem operasi jaringan JUNOS.
Penambahan sebelas orang pemegang sertifikasi JNICE ini menunjukkan meningkatnya permintaan teknisi jaringan yang paling andal. “Dulunya hanya ada satu JNICE di (Indonesia pada) 2008, empat di tahun 2009, dan sekarang 11,” terang Dales ketika menjelaskan peningkatan signifikan pemegang sertifikasi ini di Indonesia.
Ditulis pada 23 Desember 2010 oleh Eka Santhika
Selengkapnya...
Jumat, 24 Desember 2010
JNICE, Sertifikasi Tertinggi Juniper bagi Teknisi Jaringan
Senin, 20 Desember 2010
Malaysia Berikrar “Menewaskan” Indonesia
Senin, 20 Desember 2010 | 11:15 WIB
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Bagi kapten Tim Malaysia, Safiq Rahim, melangkah ke final tidaklah cukup. Mereka ingin mencetak sejarah sepak bola Malaysia dengan menngangkat trofi juara untuk kali pertama.
Menurutnya, walaupun Timnya pernah juara SEA Games tetapi ia pandang gengsiya berbeda dengan Piala Suzuki AFF. "Selepas kekalahan kepada Indonesia dulu kami duduk berbincang dan masing-masing menanam azam untuk menebus kembali kesilapan tersebut dengan menewaskan Indonesia di saingan akhir.”
"Masing-masing berdendam dengan pasukan Indonesia, memang kami berkeinginan untuk jumpa mereka di final, dendam ini harus ditebus di atas padang dan perlu dibalas pada perlawanan akhir pertama di Stadium Nasional Bukit Jalil," katanya.
Hasil seri 0-0 di Hanoi memuluskan jalan Malaysia ke final Piala Suzuki AFF. Sementara Tim Garuda berhasil menaklukkan Filipina 1-0 dalam laga terakhir, minggu malam. Pertemuan dua tim bebuyutan ini akan digelar pada 26 dan 29 Desember.
Selengkapnya...Rabu, 15 Desember 2010
Review Acer Aspire One D255
Kamis, 18 November 2010 13:35 | PostAuthorIconDitulis oleh Y. Suwarto |
Kekuatan Ganda
Atom kini memiliki dua inti. Menawarkan peningkatan kinerja yang signifikan, namun tetap dengan beberapa catatan.
Masa keemasan netbook akan segera berakhir? Terlalu dini untuk menyimpulkan. Namun tanda-tanda tersebut memang sudah ada. Riset yang dilakukan NPD mengenai perkembangan netbook di AS menunjukkan, tingkat pertumbuhan netbook tahun ini minus 4%, alias menurun dari angka penjualan tahun lalu. Ada banyak sebab yang ditunjuk, mulai dari kemunculan iPad sampai smartphone yang kian canggih. Namun ada pula yang menyebut satu masalah mendasar netbook: performanya yang tidak memuaskan. Semakin banyak orang yang memakai netbook, semakin banyak orang yang sadar netbook hanya cocok untuk aplikasi standar.
Bagi Intel, meningkatkan performa Atom memang seperti buah simalakama. Jika “terlalu” bagus, netbook dikhawatirkan akan memakan pasar notebook yang memberi keuntungan lebih besar. Namun jika terlalu lambat, netbook harus bersiap digerus produk lain. Alhasil, Intel pun harus teliti dalam membidik segmen di antara dua kepentingan tersebut. Performa Atom harus tetap memuaskan sebagian konsumen, namun tetap tidak sekelas dengan notebook “betulan”.
Langkah itu sudah terlihat saat Intel merilis Atom N450 awal tahun 2010 kemarin (InfoKomputer Maret 2010). Prosesor ini sebenarnya merupakan terobosan penting karena mengintegrasikan chip grafis ke dalam prosesor—mengikuti tren prosesor Intel kelas atas. Perubahan tersebut membuat Atom N450 lebih hemat energi, sehingga bisa bertahan sampai 7-8 jam di mode baterai. Namun kecepatan Atom N450 hanya 1,6 GHz, atau sama seperti prosesor Atom generasi sebelumnya. Belakangan, muncul Atom N475, namun kecepatannya pun hanya meningkat sedikit menjadi 1,83GHz. Alhasil, netbook berbasis Atom N450/N475 memberikan peningkatan signifikan di sisi durasi baterai, namun tidak di sisi performa.
Awal September ini, Intel kembali memperbarui lini prosesor netbook-nya dengan merilis Atom N550. Yang membuat prosesor ini istimewa adalah intinya ada dua dan tetap mendukung Hyper-Threading. Artinya, Atom N550 dapat mengerjakan 4 beban atau thread secara bersamaan. Tiap inti juga dibekali cache khusus sebesar 512MB, jadi total terdapat 1MB L2 cache. Sekadar mengingatkan, N450 mendukung Hyper-threading namun hanya memiliki satu inti dengan L2 cache 512MB saja. Atom N550 juga telah menggunakan memori DDR3 yang lebih hemat daya dibanding DDR2 yang digunakan N450.
Namun, seperti biasa, ada “tapinya”. Kecepatan Atom N550 hanya 1,5GHz, alias lebih lambat dibanding Atom N450. Selain itu, tidak ada perubahan radikal yang dilakukan Intel di Atom N550 ini. Atom N550 tetap bertipe in-order instruction, alias seluruh intruksi harus berjalan sesuai urutan. Atom N550 ternyata juga memiliki TDP 8,5 Watt, versus 6,5 Watt untuk Atom N475. Secara teori, TDP yang lebih besar membuat N550 lebih boros daya.
Apakah itu berarti netbook berbasis Atom N550 durasi pada mode baterai kan lebih singkat? Kalaupun iya, apakah sepadan dengan peningkatan kinerja yang terjadi? Dan pertanyaan paling mendasar, apakah netbook berbasis N550 menjadi pilihan terbaik saat ini? Nah, melalui netbook terbaru Acer Aspire One D255, sederet pertanyaan itulah yang kami coba jawab pada pengujian kali ini.
Tabel: Komparasi antar Atom
Secara arsitektur, tidak banyak yang berbeda antara Atom N550 dengan Atom generasi sebelumnya. Yang berbeda adalah penambahan inti, dukungan terhadap memori, DDR3, dan TDP yang lebih besar.
Prosesor | Atom N270 | Atom N450 | Atom N475 | Atom N550 |
Rilis | Q2-2008 | Q1-2010 | Q2-2010 | Q3-2010 |
Jumlah Inti | 1 | 1 | 1 | 2 |
Jumlah Thread | 2 | 2 | 2 | 4 |
Kecepatan | 1,6GHz | 1,66GHz | 1,83GHz | 1,5GHz |
Cache | 512MB | 512MB | 512MB | 1MB |
Max. TDP | 2,5 Watt | 5,5 Watt | 6,5 Watt | 8,5 Watt |
Jenis memori | DDR2 | DDR2-667 | DDR2/DDR3 | DDR3 |
Memori Maksimal | 2GB | 2GB | 2GB | 2GB |
Grafik terintegrasi | Tidak | Ya | Ya | Ya |
Yang Pertama
Salah satu filosofi dasar Acer adalah selalu terdepan menghadirkan teknologi terbaru, dan hal tersebut kembali mereka tunjukkan kali ini. Sesaat setelah Intel mengumumkan kehadiran Atom N550, Acer langsung merilis Aspire One D255 yang berbasis prosesor tersebut. Saat ini Anda sudah bisa mendapatkan netbook tersebut di pasaran dengan harga Rp.3 juta (Linux) dan Rp.3,7 juta (Windows 7 Starter plus Android). Yup, harganya memang tidak jauh berbeda dengan netbook berbasis N450 yang kini berada di kisaran harga Rp. 3,5 jutaan.
Secara desain, Acer Aspire One D255 memiliki desain yang mirip dengan generasi sebelumnya. Tengok saja bentuknya yang rapi dan tipis, dengan tebal kurang dari i inci alias 1,3cm (dalam keadaan terbuka). Hal ini menjadi catatan tersendiri karena TDP Atom N550 yang lebih besar seharusnya membuat sistem pendingin Acer D255 lebih rumit, yang berujung pada desain yang lebih bongsor. Apalagi, netbook ini menggunakan baterai berukuran 6-cell (4400mAh, 49Wh). Namun ternyata Acer berhasil merancang netbook ini dengan desain yang ramping dan bobot hanya 1,15 kg.
Bicara baterai, perhatian kami tertuju pada daya tahan pada mode baterai. Dengan TDP prosesor yang lebih besar, kami menduga daya tahan baterai netbook ini akan berada di bawah netbook berbasis Atom N450. Pada pengujian mode video (di mana kami memutar video HD secara terus-menerus), dugaan kami memang terbukti. Acer D255 “hanya” bertahan 3 jam 43 menit, kalah dari HP MiniNote 210 (4 jam 29 menit). Namun pada pengujian Battery Eater Text Mode (menjalankan teks secara terus-menerus), Acer D255 berhasil mencapai 8 jam lebih—lebih lama dibanding HP MiniNote 210 (lihat tabel).
Perlu kami garisbawahi kalau pada pengujian mode video, prosesor dari kedua netbook tersebut mencapai beban penuh. Pada kondisi maksimal tersebut, Atom N550 memang terbukti lebih boros daya dibanding tom N450. Namun pada pengujian Battery Eater yang lebih ringan, daya yang diserap Atom N550 relatif sama, tercermin dari durasi baterainya yang lebih awet.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa durasi baterai Acer D255 akan terlihat pada aplikasi kelas berat. Namun pada aplikasi kelas ringan, Acer D255 tetap mempertahankan citra netbook yang awet.
Manfaat Dua Inti
Lalu, bagaimana efek keberadaan dua inti dari sisi performa? Seperti biasa, kami pun menjalankan aplikasi pengujian standar. Seperti dugaan awal, keberadaan dua inti akan jelas terlihat pada aplikasi yang multi-tasking seperti Sysmark 2007. Pada pengujian yang menggunakan berbagai aplikasi (Adobe Photoshop, Adobe Premiere, dan Flash) yang dijalankan bersamaan, performa Acer D255 terlihat lebih cepat.
Manfaat dua inti juga terlihat pada pengujian video encoding menggunakan aplikasi Microsoft Expression Encoder. Aplikasi ini mendukung multithread (alias satu aplikasi bisa dikerjakan bersamaan seluruh inti), sehingga terjadi peningkatan lebih dari 40%.
Namun pada aplikasi single-thread seperti DBPower Encoder (untuk encoding audio), kecepatan N550 yang lebih lambat akan terlihat. Seperti bisa Anda lihat di tabel hasil pengujian, performa Acer D255 lebih lambat dibanding HP MiniNote 210. Hasil serupa pun akan terlihat pada pengujian grafis menggunakan 3DMark 2006.
Namun perlu kami sebutkan pada pengujian mode video, Acer D255 berhasil memutar video 720p secara mulus. Masih ada sedikit terpatah-patah, namun jauh lebih mulus dibanding netbook berbasis Atom N450.
Cicipi Android
Secara fasilitas, Acer D255 relatif tidak jauh berbeda dengan netbook lain. Di sekeliling tubuhnya bertengger koneksi USB 2.0 (3 buah), Ethernet, slot memori, serta VGA-Out. Sedangkan di sisi koneksi nirkabel, netbook ini dibekali WiFi b/g/n tanpa Bluetooth.
Tanpa Android Market
Beginilah jendela aplikasi Android di Aspire One D255. Secara default aplikasi yang disediakan cukup banyak, sayang tanpa Android Market.
Namun ada satu fasilitas unik di netbook ini, yaitu Android. Ya, sistem operasi khusus smartphone tersebut ternyata telah ditanamkan di netbook ini. Fungsinya sebagai sistem operasi cadangan jika Anda malas masuk ke Windows 7 Starter Edition. Di dalamnya Anda akan menemukan aplikasi komputasi standar, mulai dari browser, chat, sampai email client.
Untuk masuk ke Android, durasinya hanya sekitar 10 detik. Setelah itu, Anda akan berhadapan dengan tampilan seperti Android di smartphone, lengkap dengan menu deretan aplikasi. Android pun tidak kesulitan dan menemukan jaringan WiFi di kantor kami, begitu pula dengan flashdisk yang kami tancapkan.
Meski begitu, ada beberapa hal yang agak mengganggu. Pertama, Acer tidak menyediakan tombol khusus untuk masuk ke Android. Jadi, kita tetap harus memencet tombol Power. Masalahnya, ketika ingin masuk ke Windows 7, kita harus menekan tombol F9 ketika StartUp. Jika lupa, sistem akan masuk ke Android, dan menghitung mundur 10 detik (atau bisa Anda atur). Jika Anda tidak menekan tombol apapun, sistem baru lanjut masuk ke Windows 7. Menurut kami prosedur ini agak merepotkan, karena membutuhkan perhatian dan waktu khusus untuk masuk ke Windows 7. Mengapa tidak terdapat dua tombol khusus untuk masuk ke Android dan Windows 7, sehingga lebih praktis.
Kami juga tidak melihat adanya Android Market di jendela aplikasi. Padahal, Android Market akan memudahkan kita mendapatkan aplikasi tambahan. Alhasil meski menarik, keberadaan Android di Aspire One D255 ini terasa kurang maksimal.
Kesimpulan
Jika berkaca ke hasil pengujian, terlihat kalau Atom N550 akan terasa manfaatnya jika Anda sering melakukan multitasking atau menjalankan aplikasi yang mendukung multithread. Pada kondisi tersebut, peningkatan performa yang terjadi bisa mencapai 40%. Sedangkan pada aplikasi singlethread, kecepatan Atom N550 yang lebih lambat akan membuat kinerjanya tertinggal sekitar 10%.
Berdasarkan fakta tersebut, menurut kami kehadiran Atom N550 cukup menyegarkan pasar netbook. Mayoritas dari kita melakukan banyak hal secara bersamaan—seperti mendengarkan musik sambil menjelajah internet—sehingga kehadiran Atom dua inti sesuai dengan karakter tersebut. Fakta lain yang menyenangkan adalah keberadaan ekstra inti tidak membuat prosesor ini boros listrik, tercermin dari performa netbook ini yang tetap mampu bertahan sampai 8 jam.
Kelebihan Atom N550 ini pun berpadu manis pada Acer Aspire One D255 ini. Meski menawarkan performa dan daya tahan baterai yang bagus, desain netbook ini tetap ramping dan tipis. Harganya pun tidak terlalu jauh dibanding netbook generasi sebelumnya. Jadi jika saat ini Anda mencari netbook, Acer Aspire One D255 adalah pilihan yang harus masuk daftar pertama. (Wisnu Nugroho)
Hasil Pengujian
Pada skenario multitasking (Sysmark 2007) atau aplikasi yang mendukung multithread (video encoding), kinerja Acer Aspire One D255 bisa lebih gegas sampai 40%. Namun pada aplikasi singlethread (audio encoding dan 3DMark 2006), kinerja Acer sedikit tertinggal.
| Acer Aspire One D255 | HP MiniNote 210 |
Sysmark 2007 | 42 | 38 |
Cinebench R10 | 925 CB-CPU | 902 CB-CPU |
Encoding Video | 43 menit 56 detik | 1 jam 17 menit 56 detik |
Encoding Audio | 10 menit 27 detik | 9 menit 24 detik |
3DMark 2006 | 153 | 162 |
Daya Tahan Baterai |
|
|
Memutar HD Video | 3 jam 43 menit | 4 jam 29 menit |
Battery Eater | 8 jam 19 menit | 7 jam 12 menit |
Spesifikasi Acer Aspire One D255
Prosesor | Intel atom N550 (dua inti, 1,5GHz) |
RAM | 1 GB, DDR3-667 (1 dari 1 slot) |
Harddisk | 250 GB, 5400rpm |
Fasilitas | WiFi a/g/n, Ethernet, card reader (4-in-1), USB 2.0 (3x), VGA-out, Webcam |
Layar | 10,1 inci, resolusi 1024x600 pixel |
Sistem Operasi | Windows 7 Starter+Android |
Baterai | 49 Wh, 4400mAh |
Dimensi/Bobot | 25,9 x 18,5 x (2,5 - 3,1) cm |
Bobot | 1,15 kg |
Garansi | 1 tahun |
Situs Web | |
Harga kisaran* | Rp. 3,7 juta |
*Acer Indonesia, (021) 574-5888
Tetap Tipis
Meski menggunakan prosesor yang lebih “panas”, Acer tetap berhasil merancang Aspire One D255 dengan desain yang tipis dan ramping.
Desain Chiclet
Di Aspire One D255 ini Acer kembali menggunakan desain chiclet seperti generasi sebelumnya. Desain tersebut membuat proses ketik-mengetik terasa nyaman meski kami mengharapkan tolakan tombol yang lebih mantap.
Ukuran Besar
Baterai berukuran kecil ini ternyata bertipe 6-cell, dan mampu bertahan sampai 7 jam ketika digunakan menjalankan teks.
Plus : Performa bagus; dapat memutar video HD dengan mulus; desain tipis; dilengkapi Android.
Minus : Harga sedikit lebih mahal; tanpa Bluetooth.
Skor Penilaian
- Kinerja : 4,7
- Fasilitas : 4
- Penggunaan : 4,3
- Harga : 3,75
- Skor total : 4,2
Senin, 13 Desember 2010
Tiket Semifinal AFF Diserbu Penonton
JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan tiket semifinal Piala AFF 2010 pada hari pertama, Senin (13/12/2010), laris manis, sampai-sampai calon penonton membentuk antrean cukup panjang untuk mendapatkan tiket pertandingan Indonesia versus Filipina, Kamis (16/12/2010).
Pantauan Kompas.com, para pembeli mulai berdatangan ketika loket penjualan yang berada di pintu Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dibuka pukul 10:00 WIB. Mereka tetap antusias mendapatkan tiket meskipun harganya mengalami kenaikan cukup tinggi. Hingga sore ini, antrean panjang masih terlihat. Antrean itu kurang lebih mencapai 300 meter, membuat beberapa pembeli mengeluhkan kondisi ini.
"Saya sengaja datang pada hari pertama agar tidak susah beli tiket. Tapi sekarang sudah antre," keluh Muji Rastono.
"Saya mau beli 10 tiket tribun atas. Namun pelayanan enggak bagus. Padahal, kalau tiket lancar pasti cepat habis, tidak sampai antre," tukas Santosa.
Meski begitu, pria yang mengaku berdomisili di Pasar Rebo, Jakarta Timur itu, memiliki harapan agar Bambang Pamungkas dkk bisa memenangkan pertandingan nanti. "Saya berharap menang. Mau menang 1-0 atau 2-0, it's okey," tukasnya.
Berikut harga tiket semifinal: VVIP: Rp 500.000 VIP Barat: Rp 350.000 VIP Timur: Rp 250.000 Kategori I: Rp150.000 Kategori II: Rp 100.000 Kategori III: Rp 50.000
Selengkapnya...
Sabtu, 11 Desember 2010
Filipina Siap Tampil Defensif Lawan Indonesia
Minggu, 12 Desember 2010
TEMPO Interaktif , Manila – Filipina hampir pasti kembali menggunakan taktik defensif mereka saat berhadapan dengan Indonesia dalam kedua leg semifinal ASEAN Football Federation (AFF) Suzuki Cup 2010 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 16 dan 19 Desember mendatang.
Kakak beradik James dan Phil Younghusband mengatakan skuad Azkals, julukan timnas Filipina, sudah memiliki gaya bermain sendiri yang telah membawa mereka lolos ke semifinal Piala AFF untuk kali pertama sepanjang sejarah.
“Saya pikir kami akan tetap berpegang pada apa yang selama ini kami lakukan karena taktik itulah yang akan membawa kami hingga akhir,” tutur James, Sabtu (11/12).
Kekuatan Filipina terletak pada barisan pertahanan mereka yang sangat tangguh yang telah membuat lawan-lawan mereka frustrasi.
Berkat strategi defensif itu pula tim asuhan Simon McMenemy ini berhasil menahan imbang Singapura 1-1 dan menaklukkan juara bertahan Vietnam 2-0 sebelum kembali bermain imbang 0-0 dengan Myanmar untuk memastikan tiket ke semifinal.
“Cara kami bermain telah membuahkan hasil meski mungkin kami ingin menyerang sepanjang pertandingan. Terkadang taktik ini bisa membuat kami frustrasi, tapi jika itu membuahkan hasil, tak ada masalah,” kata Phil.
Permainan defensif Filipina sempat mendapat kritikan dari pelatih Vietnam, Henrique Calisto, yang menyebut taktik itu sangat buruk.
"Jika mereka berpikir bisa memenangi kejuaraan ini dengan taktik itu, maka sepakbola pantas dikasihani. Jika Filipna berpikir bisa menang dengan bermain seperti maka sepakbola di wilayah ini benar-benar malang," kata Calisto.
"Sepakbola tak seperti ini, sepakbola bukanlah menempatkan 8 pemain di daerah pertahanan tanpa sistem ofensif," kritik Calisto. "Mereka telah berjuang dan saya menghormati mereka, tapi jika Anda berpikir seperti inilah sepakbola maka Anda keliru."
Filipina tak bisa menggelar leg pertama 16 Desember nanti di kandang mereka karena tak ada stadion di negara itu yang memenuhi standar internasional. Mereka juga meminta agar pertandingan itu digelar di tempat netral yaitu di Vietnam. Tapi, pihak AFF telah menutup kemungkinan tersebut.
“Semua prosedur (surat pemberitahuan ke AFC, logistik, marketing dan siaran televisi) telah ditujukan ke Jakarta karenanya kami tak bisa memenuhi permohonan Anda,” demikian bunyi tulisan Ketua Bidang Kompetisi AFF, Ravy Khek, dalam surat yang ditujukan kepada Sekjen federasi Sepakbola Filipina (PFF), Chito Manuel, Jumat lalu.
Terlepas dari kenyataan itu, kapten tim Alexander Borromeo menegaskan ia dan kawan-kawannya siap bertarung habis-habisan.
“Semua ini hanya akan membuat kami lebih kuat. Sekalipun kami tak akan bisa bermain di kandang, tak ada alasan bagi kami untuk tak bermain bagus.”
Selengkapnya...Jumat, 10 Desember 2010
Koneksi Internet Dengan Modem HP
Hp sebagai modem untuk melakukan koneksi internet merupakan cara paling sederhana yang layak dilakukan bagi generasi yang serba kebelet, misalnya sekedar untuk ber YM ria lewat pc, atau membuka email dari rekan bukan kebelet merayu cewek lho?. Tapi bagi professional surfer saya kira kurang puas, kecuali bisa melakukan tweak juga pendongrak koneksi internet.
Berikut settingan beberapa profider mulai gsm dan cdma, kalo ada yang kurang silahkan di tambahi.
Persiapan:
- Peralatan yang di perlukan:
- Sebuah HP yang support GPRS, dan sudah bisa koneksi dengan GPRS.
- Kartu telepon / sim card.
- Personal computer boleh juga laptop.
- Perangkat koneksi, dari HP ke PC. Boleh pakai kabel data, Bluetooth, atau IrDA (Infrared Data Adapter). Berikut dengan drivernya yang sudah diinstall. Pokoknya sudah bisa kirim-kiriman antara PC dan HP.
- Tancapkan hanphone yang sudah aktif gprsnya (pastikan kondisi on) dengan kabel data ke usb komputer anda. Bila file driver telah ada di komputer maka secara otomatis akan mendeteksi dengan sendiri. bila tidak lakukan penginstalan driver secara manual.
- Setting Modem
Untuk memastikan koneksi antara pc dengan hanphone secara manual, silahkan sorot nama modem anda lalu pilih properties, di tab general akan tertera nama modem hape anda, lalau pilih diagnostics lalu query modem, bila tertera success berarti komunikasi oke.
Silahkan lihat bagian tab advanced, lalu di bagian extra setting masukkan kode dibawah ini: – lalu ok.
Kode extra setting
AT+CGDCONT=1,”IP”, “Acsess poin name operator”
Sebagai catatan: Acsess poin name merupakan variable yang senantiasa bisa berubah, kita sesuaikan dengan kartu hanphone yang kita pakai.
Contoh: anda memakai kartu im3 sebagai kartu hanphone yang anda gunakan sebagai modem handphone, maka settingannya kan jadi sebagai berikut:
AT+CGDCONT=1,”IP”,”www.indosat-im3.net”
Berikut settingan kode untuk masing masing operator:
AT+CGDCONT=1,”IP”,”www.indosat-im3.net” untuk im3
AT+CGDCONT=1,”IP”,”satelindogprs.com” untuk matrix dan mentari
AT+CGDCONT=1,”IP”,”internet” untuk telkomsel
AT+CGDCONT=1,”IP”,”xlgprs.net” untuk xl
- Melakukan koneksi / membuat dial up:
- Buka Control Panel lagi,
- Pilih Network Connections,
- New Connection Wizard.
- Ikuti langkah-langkahnya dengan menekan Next…
- Untuk Connection Type, pilih Connect to the Internet
- Getting Ready, pilih Set up my connection manually
- Internet Connection, pilih Connect using a dial-up modem
- Pada connection name / isp name isikan nama terserah anda misal konekyuk (sebagai nama koneksi anda)
- Pada Phone number to dial, isikan *99***1# (lihat daftar di bawah untuk cdma berbeda)
- 10. Pada dialog pengisian username dan password, sesuaikan dengan setting kartu anda. Jika menggunakan IM3, usernamenya gprs dan passwordnya im3 (lihat daftar di bawah. silahkan di sesuaikan sendiri.
Telkomsel
username: wap
password: wap123
dial number : *99***1#
Mentari
username: indosat
password: indosat
dial number : *99***1#
Matrix
username: silahkan di kosongi
password: silahkan dikosongi
dial number : *99***1#
Xl
username: xlgprs
password: proxl
dial number : *99***1#
Im3 ( yang berdasarkan kb )
username: gprs
password: im3
dial number : *99***1#
Im3 ( yang berdasarkan waktu/ time base )
username: indosat@durasi
password: indosat@durasi
dial number : *99***1#
Fren
username: m8
password: m8
dial number : #777
Telkom Flexy
username: telkomnet@flexy
password: telkom
dial number : #777
Starone
username: starone
password: indosat
dial number : #777
Catatan : angka 1 di dalam setingan dial number silahkan disesuaikan dengan banyaknya koneksi internet yang ada di komputer anda. contoh anda memiliki 2 macam koneksi internet dari pc anda maka dial number bisa diisi: *99***2# dst.
Selamat mencoba jika ada kesulitan bisa konsultasi dan sharing bersama di kelas. Selengkapnya...
Kamis, 09 Desember 2010
Penyebab kerusakan DVD-ROOM pada Laptop
Hardware dan Software yang terdapat pada laptop sangatlah bermacam-macam, oleh karena itu kita sebagai pemilik laptop hendaklah merawat dan berhati-hati dalam penggunaan Fitur-fitur pada Laptop, terutama pada DVD-ROOM yang sering kali terjadi kerusakan, meski kerusakan yang dapat diperbaiki, ataupun yang tidak mungkin lagi untuk diperbaiki, kerusakan itu sendiri sering kali terjadi pada optinya.
Adapun Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh DVD-ROOM jika terjadi kerusakan diantaranya sebagai berikut :
- Tidak terdeteksi pada Operating System (jika CD or DVD kita masukan tapi tidak tampil atau atau biasa kita sebut “ OS tidak baca”).
- Tidak bisa Open / membuka (tidak bias mengeluarkan CD or DVD yang kita masukan tadi).
- Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
Adapun cara memperbaikinya dimungkinkan sebagai berikut :
- Sebelumnya Bongkar dulu Laptop anda dan lepas 'mur' pengait kemudian periksa penancapan tegangan yang masuk ke DVD-ROOM, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
- Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
- Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut, namun terkadang masalah optik DVD sangatlah jarang untuk diperbaiki.
- Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan CottonBut
Terkadang kita sering lupa menaruh keping CD/DVD yang telah digunakan itu tidaklah menyebabkan DVD-ROOM menjadi rusak namun hal tersebut sangatlah merugikan karena dapat menyedot energi yang disediakan oleh batterai, sehingga dapat mengurangi awetnya batterai, selain itu jika settingan bios masih dalam kondisi 'first-boot'nya DVD-ROOM, maka akses untuk bootingnya akan semakin lama karena akan mengindentifikasi keping CD/DVD tersebut bootable atau tidak...
mari berbagi………….. :)
tips password yang aman
tidak sedikit diantara mereka adalah para Para pengguna internet yang memiliki rekening bank, kartu kredit, atau mereka yang menyimpan informasi pribadi di akun online kebanyakan mengguanakan kata kunci yang lemah sehingga para penjahat internet (hacker) dapat mengetahui sandi tersebut.
Para hacker biasanya menggunakan Graphics cards kemudian dikombinasikan dengan software atau program untuk memecahkan sandi dan berulang kali mencoba kombinasi password yang berbeda-beda sampai ditemukan sandi yang benar.
tekadang tanpa sadar dan dengan alasan agar mudah di ingat mereka tak sungkan hanya membuat passwor yang berisi infomasi pribadi mereka, seperti tanggal lahir, kota asal, nama orang tua, nama pacar dan sebagainya, sedangan hal itu sangat berbahaya untuk acount mereka.
kami menyarankan agar para penggiat internet menggunakan password yang berbeda-beda untuk berbagai akun yang mereka miliki. "Dan jangan lupa untuk mengubah password secara berkala".
selain itu kami juga menyarankan, membuat kata kunci (password) yang terdiri dari 12 karakter supaya tidak mudah diketahui. "Membuat password pendek sangat berisiko untuk dibobol,". Kata kunci pendek yang dimaksud adalah sandi yang terdiri dari tujuh karakter atau kurang.
untuk itu kami sangat menyarankan agar pengguna dapat membuat kombinasi karakter password yang terdiri dari nomor dan huruf besar atau kecil. dan jangan membagi password tersebut dengan siapapun, sekalipun pacar.